Menentukan Faktor, Faktor Prima, Kelipatan dan Faktor Persekutuan, KPK, dan FPB

September 01, 2015 Add Comment
Menentukan Faktor, Faktor Prima, Kelipatan dan Faktor Persekutuan, KPK, dan FPB
Kelipatan
Kelipatan adalah bilangan loncat yang dimulai dari bilangan loncat terkecil (bilangan kelipatan) dengan setiap loncatan sama panjang/jarak/satuannya. 0 tidak termasuk dalam anggota kelipatan.
Contoh:
Bilangan kelipatan 2 = 2, 4, 6, 8, 10, 12, . . .
Bilangan kelipatan 3 = 3, 6, 9, 12, 15, 18, . . .
Bilangan kelipatan 5 = 5, 10, 15, 20, 25, 30, . . .


Faktor
Faktor suatu bilangan adalah bilangan-bilangan yang membagi habis bilangan tersebut. Misalnya ada bilangan 10. Faktor dari bilangan 10 adalah bilangan yang membagi habis bilangan 10 tersebut. Faktor dari 10 adalah1, 2, 5, dan 10, sebab bilangan-bilangan tersebut membagi habis 10.
Contoh:
Faktor dari 12 = 1, 2, 3, 4, 6, 12







Faktor 36 = 1, 2, 3, 4, 6, 9, 12, 18, 36








Faktor 40 = 1, 2, 4, 5, 8, 10, 20, 40





Kelipatan Persekutuan
Kelipatan persekutuan dari dua bilangan adalah kelipatan-kelipatan yang sama dan dimiliki oleh kedua bilangan tersebut. Jika terdapat tiga bilangan, maka kelipatan persekutuan dari ketiga bilangan adalah kelipatan-kelipatan sama yang dimiliki oleh ketiga bilangan tersebut Lebih jelasnya perhatikan contoh berikut.
Contoh
Tentukan kelipatan persekutuan dari 3 dan 5.
Kelipatan 3 = 3, 6, 9, 12, 15, 18, 21, 24, 27, 30, 33, 36, 39, 42, 45, . . .
Kelipatan 5 = 5, 10, 15, 20, 25, 30, 35, 40, 45, 50, 55, . . . .
Kelipatan persekutuaan = 15, 30, 45, 60, . . . .

Tentukan kelipatan persekutuan dari 6 dan 8
Kelipatan 6 =6,12, 18, 24, 30, 36, 42, 48, 54, 60, 66, 72,  78, . . .
Kelipatan 8 = 8, 16, 24, 32, 40, 48, 56, 64, 72, 80,. . . .
Kelipatan persekutuan = 24, 48, 72,. . . .


Faktor Persekutuan
Faktor persekutuan dari dua bilangan adalah faktor-faktor yang dimiliki oleh kedua bilangan tersebut. Jika ada dua bilangan yang masing-masing memiliki faktor-faktornya, maka faktor persekutuan dari dua bilangan tersebut dipilih faktor-faktor yang sama.
Contoh
Tentukan faktor persekutuan dari 24 dan 30
Faktor dari 24 = 1, 2, 3, 4, 6, 8, 12, 24
Faktor dari 30 = 1, 2, 3, 5, 6, 10, 15, 30
Faktor persekutuan 24 dan 30 adalah 1,2, 3, 6

Tentukan faktor persekutuan dari 36 dan 60
Faktor dari 36 = 1, 2, 3, 4, 6, 9, 12, 18, 36
Faktor dari 60 = 1, 2, 3, 4, 5, 6, 10, 12, 15, 20, 30, 60
Faktor persekutuan 36 dan 60 adalah 1, 2, 3, 4, 6, 12

Tentukan faktor persekutuan dari 50, 75 dan 200
Faktor dari 50 = 1, 2, 5, 10, 25, 50
Faktor dari 75 = 1, 3, 5, 15, 25, 75
Faktor dari 200 = 1, 2, 4, 5, 8, 10, 20, 25, 50, 100, 200
Faktor persekutuan dari 50, 75 dan 200 adalah 1, 5, 25


Menentukan Kelipatan Persekutuan Terkecil (KPK)
KPK adalah bilangan kelipatan persekutuan dua atau tiga bilangan yang paling kecil.
Langkah-langkah menentukan KPK dari dua/tiga bilangan.
1. Tulislah kelipatan masing-masing bilangan
2. Tulislah kelipatan-kelipatan persekutuannya.
3. Pilihlah kelipatan yang terkecil. Itulah KPK-nya.

Contoh
Tentukan KPK dari 6 dan 9.
Kelipatan 6 = 6, 12, 18, 24, 30, 36, 42, 48, 54, 60, 66, 72, 78, 84, . . . .
Kelipatan 9 = 9, 18, 27, 36, 45, 54, 63, 72, 81,. . . .
Kelipatan Persekutuan = 18, 36, 54, 72, . . ..
KPK = 18

Tentukan KPK dari 2, 3, dan 5
Kelipatan 2 = 2, 4, 6, 8,10, 12, 14, 16, 18, 20, 22, 24, 26, 28, 30, 32, . . .
Kelipatan 3 = 3, 6, 9, 12, 15, 18, 21, 24, 27, 30, 33, 36, 39,. . . .
Kelipatan 5 = 5, 10, 15, 20, 25, 30, 35, 40, 45, . . . .
Kelipatan persekutuan = 30, 60, 90, . . . .
KPK = 30

Menentukan Faktor Persekutuan Terbesar (FPB)
KPK adalah bilangan faktor persekutuan dua atau tiga bilangan yang paling besar.
Langkah-langkah menentukan FPB dari dua/tiga bilangan.
1. Tulislah faktor masing-masing bilangan
2. Tulislah faktor-faktor persekutuannya.
3. Pilihlah faktor yang terbesar. Itulah FPB-nya.

Contoh:
Tentukan FPB dari 24 dan 40
Faktor dari 24 = 1, 2, 3, 4, 6, 8, 12, 24
Faktor dari 40 = 1, 2, 4, 5, 8, 10, 20, 40
Faktor persekutuan = 1, 2, 4, 8
FPB = 8

Tentukan FPB dari 36 dan 48
Faktor dari 36 = 1, 2, 3, 4, 6, 9, 12, 18, 36
Faktor dari 48 = 1, 2, 3, 4, 6, 8, 12, 16, 24, 48
Faktor persekutuan = 1, 2, 3, 4, 6, 12
FPB = 12


Tentukan FPB dari 30, 45 dan 75
Faktor dari 30 = 1, 2, 3, 5, 6, 10, 15, 30
Faktor dari 45 = 1, 3, 5, 9, 15, 45
Faktor dari 75 = 1, 3, 5, 15, 25, 75
Faktor persekutuan = 1, 3, 5
FPB = 5


Untuk mempelajari  Faktorisasi prima, faktor prima, KPK dan FPB menggunakan cara faktorisasi prima, bukulah link di bawah ini.

Faktorisasi prima, faktor prima, KPK dan FPB (2)

Materi Persamaan Garis Singgung Lingkaran SMP Kelas 8

September 01, 2015 Add Comment
Materi Persamaan Garis Singgung Lingkaran SMP Kelas 8
Persamaan Garis Singgung Lingkaran - Di dalam kehidupan sehari-hari tentu kalian sering menjumpai benda-benda yang bentuknya berupa lingkaran dan lingkaran tersebut tepat bersinggungan dengan benda yang lain contohnya adalah katrol dengan tali timba ataupun roda kereta api yang bersinggungan dengan rel. Di dalam postingan kali ini Rumus Matematika Dasar akan mengajak kalian untuk mempelajari garis singgung lingkaran. Garis Singgung Lingkaran merupakan garis-garis yang memotong sebuah lingkaran pada suatu titik tertentu. Garis singgung lingkaran haruslah tegak lurus terhadap jari-jari lingkaran yang melalui titik singgung.coba perhatikan gambar di bawah ini:

Materi Persamaan Garis Singgung Lingkaran SMP Kelas 8

Mengenal Sifat Garis Singgung Lingkaran

Dari gambar di atas dapatkah kalian menentukan mana yang disebut sebagai garis singgung lingkaran? coba kalian amati garis g yang memotong lingkaran pada titik A dan B, lalu perhatikan garis h yang "memotong" lingkaran pada titik C. Garis h tersebutlah yang disebut sebagai garis singgung pada lingkaran yang pusatnya ada di titik O dengan jari-jari r. Titik C yang dilalui garis h disebut sebagai titik singgung.

Perhatikan kembali garis g. Titik potong garis g pada lingkaran ada di titik A dan B yang berpusat di O membentuk segitiga sama kaki sehingga ∠ OAB = ∠ OBA.

Apabila garis g dengan pusat A diputar mendekati titik A sepanjang busur AB yang kecil, maka akan  diperoleh bahwa setiap perpindahan titik B, yaitu B' akan selalu berlaku ∠OAB' = ∠OB'A dan sudut AOB' makin kecil. Pada saat titik B' sampai di titik A, garis g hanya menyinggung lingkaran di titik A dan sudut yang terbentuk antara OA dan garis g adalah 900 atau OA tegak lurus dengan garis g. Pada saat itu garis gmenjadi garis singgung pada lingkaran di titik A.


Dari uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa:

a. Garis singgung lingkaran adalah suatu garis yang memotong lingkaran hanya pada satu titik.

b. Garis singgung lingkaran tegak lurus dengan jari-jari yang ditarik melalui titik singgungnya.

c. Melalui satu titik pada lingkaran, dapat dibuat tepat satu garis singgung.

Source: Salamah. U. 2012. Berlogika Dengan Matematika 2. Solo : Platinum

Itulah pembahasan awal mengenai Persamaan Garis Singgung Lingkaran. Untuk materi selanjutnya akan dibahas tentang Cara Melukis Garis Singgung Lingkaran. Sampai berjumpa lagi di materi pelajaran matematika selanjutnya.

Contoh Soal Matematika Mengenai Relasi dan Cara Penyelesaiannya

September 01, 2015 Add Comment
Contoh Soal Matematika Mengenai Relasi dan Cara Penyelesaiannya
Contoh Soal Matematika Mengenai Relasi dan Cara Penyelesaiannya - Sebelumnya Rumus Matematika Dasar sudah memberikan penjelasan materi tentang Pengertian Relasi Matematika , masih ingatkah kalian apa yang dimaksud dengan Relasi? Secara sederhana relasi dapat didefinisikan sebagai suatu pernyataan yang menghubungkan dua buah himpunan. Jadi relasi dari himpunan A ke himpunan B adalah sebuah aturan yang menghubungkan anggota-anggota himpunan A dengan anggota-anggota himpunan B. Pada kesempatan ini, kita akan mempelajari bersama beberapa contoh soal mengenai Relasi yang dapat kalian simak di bawah ini:

Contoh Soal Matematika Mengenai Relasi dan Penyelesaiannya


Contoh Soal 1:

Pada kegiatan Posyandu yang diadakan dalam dua bulan sekali ada sekumpulan anak balita yaitu Suci, Hasty, Gilang, Fikri, dan Rizky. Selain itu, ada juga ibu-ibu yang terdiri atas Tami, Nengsih, Kinanti, dan Rani. Diketahui bahwa Suci adalah anak dari Tami, Hasty dan Gilang anak dari Nengsih, Fikri dan RIzky anak dari Kinanti.

a. Sebutkan nama relasi yang mungkin dari himpunan anak dan himpunan Ibu.
b. Dari relasi tersebut, adakah ibu yang tidak membawa anak balitanya?
c. Dari relasi tersebut, adakah balita yang tidak bersama ibunya?

Penyelesaian:

a. Relasinya adlah “Anak dari”
b. Ibu yang tidak membawa anak balitanya adalah Rani.
c. Tidak ada balita yang tidak bersama ibunya.

Contoh Soal 2:

Diketahui himpunan A = {1, 2, 3, 4} dan himpunan B = {1, 2, 3, 4, 5, 6, 7}. Jika dari himpunan A ke himpunan B dihubungkan dengan relasi “setengah dari” maka tentukanlah anggota himpunan A yang mempunyai kawan pada himpunan B!

Penyelesaian:

Anggota himpunan A yang “setengah dari” anggota himpunan B adalah 1, 2 dan 3 karena 1 setengah dari 2, 2 setengah dari 4, dan 3 setengah dari 6.

Demikianlah sedikit penjelasan materi serta Contoh Soal Matematika Mengenai Relasi dan Cara Penyelesaiannya. Moga-moga dapat membantu kalian untuk lebih memahami materi tentang Relasi yang diajarkan di sekolah. Dan semoga dengan mempelajari materi ini kalian bisa lebih mudah dalam menyelesaikan soal-soal yang berkaitan dengan materi seputar relasi. Selamat belajar!!!

Kuadrat dan Akar Kuadrat Suatu Bilangan

Agustus 31, 2015 Add Comment
Kuadrat dan Akar Kuadrat Suatu Bilangan
Kuadrat dan Akar Kuadrat Suatu Bilangan – kalian tentunya sudah mengetahui bahwa kuadrat dari suatu bilangan merupakan perkalian yang berulang dari bilangan tersebut sebanyak dua kali. Apabila X merupakan suatu bilangan, maka kuadrat dari X adalah X2. Contoh di bawah ini merupakan beberapa bentuk kuadrat:

a. 32 = 3 x 3 = 9
b. (1,2)2 = 1,2 x 1,2 = 1, 44
c. (-5)2 = (-5) x (-5) = 25

Lalu , apakah sebenarnya yang disebut dengan akar kuadrat? Akar kuadrat dari suatu bilangan merupakan suatu bilangan tidak negative yang apabila dikuadratkan sama dengan bilangan tersebut. Bisa dikatakan bahwa akar kuadrat dari sebuah bilangan merupakan kebalikan dari kuadrat suatu bilangan. Apabila Y adalah kuadrat dari bilangan X (Y = X2) maka bilangan X adalah akar kuadrat dari bilangan Y (X = √Y). contoh di bawah ini adalah beberapa bentuk akar kuadrat:

a. √16 = 4
b. √9 = 3
c. -√49 = -7
d. √(-5)2= 5

Itulah penjelasan singkat mengenai Kuadrat dan Akar Kuadrat Suatu Bilangan yang dapat dijelaskan oleh Rumus Matematika Dasar pada kesempatan kali ini. Semoga kalian dapat memahami dengan baik perbedaan antara kuadrat dan akar kuadrat sehingga bisa menjawab soal-soal yang berkaitan dengan materi ini dengan lebih baik dan tidak melakukan kesalahan ketika megerjakannya. Semoga bermanfaat!!!

Melakukan Operasi Bentuk Aljabar dan Faktorisasi Bentuk Aljabar

Agustus 31, 2015 Add Comment
Melakukan Operasi Bentuk Aljabar dan Faktorisasi Bentuk Aljabar


A. Operasi Bentuk Aljabar

Operasi bentuk aljabar merupakan pengarjaan hitung yang melibatkan variabel-variabel dan bilangan. Dalam operasi bentuk aljabar lebih banyak pengerjaan menggunakan variabel-variabel.

1. Penjumlahan suku-suku sejenis

a. 5x + 3y – 2x + y   = 5x – 2x + 3y + y

                               = 3x + 4y

b. 3xy – yz + 2xy      = 3xy + 2xy – yz

                               = 5xy – yz
c. 2pq + 8pr - 3pq - 2pr = 2pq - 3pq + 8pr - 2pr
                                    = -pq + 6pr
                                    = 6pr - pq 



2. Perkalian suatu bilangan dengan suku dua

a.  3(2x – 5y) = 6x – 15y

b.  k(a + 2b) = ka + 2kb
c.  6(ab + 3bc - 2ac) = 6ab + 18bc - 12ac



3. Perkalian suku dua dengan suku dua

   a.  (2x + 3)(5x – 1) = 2x(5x – 1) + 3(5x – 1)

                                 = 10x2 – 2x + 15x – 3

                                 = 10x2 + 13x – 3
   b. (p + 5)(2p - 3) = p(2p - 3) + 5(2p - 3)
                              = 2p2 – 3p + 10p –15
                              =  2p2 + 7p –15



B. Pemfaktoran Bentuk Aljabar

Pemfaktoran bentuk aljabar merupakan pengubahan bentuk-bentuk aljabar menjadi perkalian-perkalian bentuk aljabar baru. Intinya, mengubah bentuk penjumlahan/pengurangan aljabar yang menjadi bentuk-bentuk perkalian bentuk aljabar. Hal ini sering disebut faktorisasi bentuk aljabar.

1.     Suku-Suku dengan Faktor yang Sama

ax + ay = a(x + y)

Contoh:

5x + 15y = 5x + 5 · 3y = 5(x + 3y)


2.     Selisih Bentuk Kuadrat

a2 – b2 = (a + b)(a – b)

Contoh:

25x2 – 16y2 = (5x)2 – (4y)2 = (5x + 4y)(5x – 4y)


3.     Pemfaktoran Bentuk x2 + bx + c

x2 + bx + c = (x + p)(x + q)

dengan syarat:   p × q = c

                         p + q = b

Contoh:

a.      x2 + 4x + 3

         c = 3 = 1 × 3

         b = 4 = 1 + 3
         (1 dan 3 adalah dua bilangan yang dikali hasil 3 dan ditambah hasil 4)

         x2 + 4x + 3 = (x + 1)(x + 3)


b.      x2 + 3x – 10

         c = –10 = –2 × 5

         b = 3 = –2 + 5
        (-2 dan 5 adalah dua bilangan yang dikali hasil -10 dan ditambah hasil 3)

         x2 + 3x – 10 = (x – 2)(x + 5)

 c.      x2  7x + 12

         c = 12 = 3 × (–4)

         b = 7 = 3 + (–4)
         (3 dan 4 adalah dua bilangan yang dikali hasil 12 dan ditambah hasil 7)

         x2 + 4x + 3 = (x 3)(x 4)

4.     Pemfaktoran Bentuk ax2 + bx + c, dengan a tdk sama dengan 1.

Misalnya bentuk :
2x2 + x - 6
4x2 - 19x +12
3x2 + 7x - 6
  Cara pemfaktoran dengan menjabarkan bx menjadi px dan qx, dengan syaran pq = ac.


Contoh:

a.      2x2 + x - 6 (jabarkan x menjadi px dan qx dengan pq = 2 x (-6) = -12

        =  2x2 + 4x - 3x - 6
        =  2x(x + 2) - 3(x + 2)    Sifat distributif
        = (x + 2)(2x - 3)             Kelompokkan


         Jadi, 2x2 + x - 6 = (x + 2)(2x - 3)


b.    4x2 - 19x +12 (jabarkan -19x menjadi px dan qx dengan pq = 4 x (12) = 48

        =  4x2 - 16x - 3x + 12
        =  4x(x - 4) - 3(x - 4)    Sifat distributif
        = (x - 4)(4x - 3)             Kelompokkan


         Jadi, 4x2 - 19x +12 = (x - 4)(4x - 3)

 c.  3x2 + 7x - 6 (jabarkan 7x menjadi px dan qx dengan pq = 3 x (-6) = -18

        =  3x2 + 9x - 2x - 6
        =  3x(x + 3) - 2(x + 3)    Sifat distributif
        = (x + 3)(3x - 2)             Kelompokkan


         Jadi, 3x2 + 7x - 6 = (x + 3)(3x - 2)


Bagaimana, sudah bisa bukan?

Mengapa les Privat Lebih Efektif?

Agustus 31, 2015 Add Comment
Mengapa les Privat Lebih Efektif?
Bagaimana hubungan Sekolah dan Bimbingan belajar?
Sekarang ini banyak lembaga bimbingan belajar yang tersebar di seluruh nusantara ini. Tujuan utama dari seluruh bimbingan belajar yaitu ikut membantu mencerdaskan bangsa(pelajar/siswa). Banyak hal-hal yang ditawarkan oleh bimbimngan belajar sedemikian hingga menarik siswa untuk ikut bimbingan belajar.
Memang sekarang ini pelajaran-pelajaran di sekolah semakin meningkat tingkat kesulitannya. Bukan pendidikan kalau ilmu pengetahuan cuma hanya itu-itu saja. Jadi, tidak salah jika sekolah-sekolah memberikan materi-materi yang baru asalkan masih terangkum dalam kurikulum yang berlaku saat ini.
Itupun materi yang ditambahkan tidak terlalu banyak. Jadi, tidak ada sekolah yang salah dalam memberikan pelajaran kepada siswa. Perlu diketahui pula,apabila siswa secara kidmat mengikuti pelajaran di sekolah, saya yakin bahwa siswa tersebut dapat  mengikuti alur pelajaran/pendidikan hingga tuntas.

Perlukah menambah jam belajar di bimbel?
Perlu diketahui bahwa jam belajar di sekolah terbatas. Materi yang harus diselesaikan siswa selama satu tahun sudah di siapakan sesuai kompetensinya. Jadi memang tugas guru untuk mengatur jadwal dan materi/kompetensi selama satu tahu. Kuncinya di sini adalah guru harus melaksanakan tugasnya sebaik-baiknya. 
Mengenai tambahan jam belajar di bimbel itu tergantung siswa. Bilamana materi di sekolah belum jelas, siswa bisa belajar di luar sekolah. Misalnya di bimbel-bimbel terdekat atau les privat. Perlu diketahui bahwa saat ini banyak bimbel-bimbel yang ada di sekitar kita. baik dari yang tingkat rumahan sampai dengan lembaga. Jadi, memang perlu bimbingan belajar di luar apabila siswa belum menguasai materi di sekolah.



Mana yang lebih baik, Privat atau Klasikal?
Permasalahan tentang baik atau tidaknya bimbingan belajar model privat atau klasikal tergantung dari siswanya. Kedua bentuk tersebut memiliki kelebihan dan kekurangannya. Model klasikal adalah model bimbingan di dalam kelas yang diikuti bisa lebih dari 20 orang, kadang mencapai 40 orang per kelas. Adapun kalo les privat satu atau dua siswa langsung  berhadapan dengan guru.
Kelebihan bimbingan kelas/klasikal.
1. Biaya lebih murah
2. Banyak berinteraksi dengan teman sekelas
3. Materi yang disampaikan sesuai target kelas
Kekurangan
1. Ketenangan/kenyamanan kurang maksimal, kadang ada beberapa anak yang masih ramai.
2. Kesempatan siswa untuk bertanya kepada tentor sangat sedikit karena banyaknya siswa di dalam kelas.
3. Kadang-kadang penyampaian materi oleh tentor kurang jelas karena suasana kelas yang kurang mendukung.
4. Waktu bimbingan kadang kurang efektif/maksimal.
5. Siswa harus datang ke tempat bimbel sesuai waktu yang sudah ditentukan oleh bimbel. (membutuhkan waktu perjalanan, cuaca kadang-kadang hujan, dll)

Kelebihan Les Privat
1. Bimbingan dilaksanakan secara efektif dengan tentor.
2. Siswa langsung bertanya jawab dengan tentor tentang hal-hal yang kurang jelas.
3. Tentor langsung memberikan jawaban atas pertanyaan siswa.
4. Suasana pembelajaran lebih enjoi, bersahabat, tenang dan fokus ke materi.
5. Bisa belajar di rumah dengan mengundang tentor dan waktu yang sesuai keinginan siswa. 



Kekurangan:
Mugkin biaya yang lebih mahal dari bimbingan klasikal. Namun demikian, Privat ini lebih mengenai sasaran dan hampir tidak mempunyai resiko yang besar. Dengan kata lain. justru privat ini lebih menguntungkan dari segi waktu, biaya, dan tenaga.


Masih ada lagi selain privat dan klasikal, yaitu kelompok belajar.
Jika siswa mempunyai kellompok belajar yang terdiri atas 4 atau 5orang, bisa saja mengundang tentor untuk membimbing belajar. Bentuk belajar ini juga lebih efektif dan cenderung lebih baik dibandingkan dengan klasikal.
Model kelompok ini memang ideal untuk belajar. Hanya saja pelaksanaannya harus kesepakatan anggota kelompok tersebut. Begitu juga tentornya.

Nah, dari keterangan di atas, pilihan metode bimbingan belajar yang baik menurut Anda adalah pilihan Anda.



Imath Solution

Rumus Mencari Luas Selimut pada Tabung

Agustus 31, 2015 Add Comment
Rumus Mencari Luas Selimut pada Tabung
Rumus Mencari Luas Selimut pada TabungUntuk pembahasan sisi bangun ruang pada materi kali ini Rumus Matematika Dasar hanya akan focus kepada sisi bangun ruang yang berfungsi sebagai sekat antara bagian luar dan bagian dalam dari bangun ruang tersebut. Bangun ruang pertama yang akan kita pelajari bersama adalah tabung. Coba kalian perhatikan gambar yang ada di bawah ini:
Rumus Mencari Luas Selimut pada Tabung

Gambar di atas menunjukkan sebuah tabung yang awalnya terbentuk dari sebuah segi empat ABCD yang diputar sejauh 360terhadap sumbu AD (satu putaran penuh). Dari gambar tersebut juga kita bisa mengetahui unsur-unsur apa saja yang ada di dalam sebuah tabung.


Unsur-unsur Tabung

Berikut adalah unsur-unsur yang membentuk sebuah bangun ruang tabung:
  • Tabung terdiri dari tiga buah sisi, yaitu sisi alas, sisi atas, serta sisi tegak yang berupa bidang lengkung. Sisi alas dan sisi atas berupa lingkaran yang masing-masing berpusat padai titik A dan D. sisi tegak ini juga sering disebut sebagai selimut tabung.
  • Jarak antara alas dan tutup tabung merupakan tinggi tabung yang biasa dinotasikan dengan simbol t.
  • Jari-jari alas dan tutup tabung adalah jarak antara A dan B, sedangkan diameternya adalah jarak antara B dan B’ maka BB' = 2AB. Jari-jari tabung biasa dilambangkan dengan r, sedangkan diameternya dinotasikan dengan simbol d.

Cara Mencari Luas Sisi Tabung

Luas selimut btabung dapat kita tentukan dengan menggunakan cara di bawah ini:

Luas Selimut Tabung = keliling alas x tinggi tabung
Luas Selimut Tabung = 2πr x tinggi tabung
Luas Selimut Tabung = 2πr x t

Setelah kita mengetahui luas selimut tabung, kita juga dapat menentukan luas dari sisi tabung dengan rumus berikut:

Luas Sisi Tabung = luas lingkaran alas + selimut tabung + luas lingkaran tutup
Luas Sisi Tabung = πr2 + 2πrt + πr2
Luas Sisi Tabung = 2πr2 + 2πrt
Luas Sisi Tabung = 2πr (r + t)

Contoh Soal dan Penyelesaian Mengenai Luas Sisi tabung

Sebua tabung memiliki tinggi 13 cm dan jari-jari alasnya adalah 7 cm. Tentukanlah luas sisi tabung!

Penyelesaian:
Tinggi tabung = 13 cm
Jari-jari = 7 cm
Luas Sisi Tabung = 2πr (r + t)
Luas Sisi Tabung = 2 x 22/7 x 7 x (7 + 13)
Luas Sisi Tabung = 44 x 20 = 880
Maka, luas sisi tabung tersebut adalah 880 cm2.

Source: Salamah. U. 2012. Berlogika Dengan Matematika 3. Solo : Platinum

Demikianlah pembahasan materi untuk postingan kali ini tentang Luas Selimut Tabung pada artikel selanjutnya akan dibahas mengenai Luas Sisi Kerucut. Sampai jumpa!!