Pembahasan Fungsi Komposisi dan Fungsi Invers

Januari 24, 2015 Add Comment
Pembahasan Fungsi Komposisi dan Fungsi Invers
Fungsi Komposisi dan Fungsi Invers - Pada artikel kali ini materi yang akan dipelajari adalah tentang fungsi komposisi dan fungsi invers. Materi ini termasuk ke dalam salah satu pokok bahasan yang ada di dalam mata pelajaran matematika di Sekolah Menengah Atas (SMA). Ada baiknya sebelum mempelajari materi ini kalian terlebih dahulu memahami Teori, Konsep dan Jenis Himpunan Matematika. Fungsi atau pemetaan termasuk ke dalam relasi karena di dalam sebah fungsi dari himpunan A ke himpunan B terdapat relasi khusus yang memasangkan tiaptiap anggota yang ada pada himpunan A dengan tiap-tiap anggota pada himpunan B. Untuk bisa menyelesaikan soal-soal mengenai fungsi komosisi dan invers tentu kita harus memahami dengan baik konsep ataupun prinsip dasar dari fungsi komposisi dan fungsi invers.

Pembahasan Fungsi Komposisi dan Fungsi Invers

Rumus Matematika Dasar mencoba merangkum materi ini dari berbagai sumber seperti bisa kalian simak di bawah ini:


Pengertian Fungsi Komposisi dan Fungsi Invers

Fungsi Komposisi 

Dari dua jenis fungsi f(x) dan g(x) kita dapat membentuk sebuah fungsi baru dengan menggunakan sistem operasi komposisi. operasi komposisi biasa dilambangkan dengan "o" (komposisi/bundaran). fungsi baru yang dapat kita bentuk dari f(x) dan g(x) adalah:

(g o f)(x) artinya f dimasukkan ke g
(f o g)(x) artinya g dimasukkan ke f


Contoh Soal 1:
Diketahui f(x) = 3x - 4 dan g(x) = 2x, maka tentukanlah rumus (f o g)(x) dan (g o f)(x) ...

Jawab:
(f o g)(x) = g dimasukkan ke f menggantikan x
(f o g)(x) = 3(2x)-4
(f o g)(x) = 6x - 4

(g o f)(x) = f dimasukkan ke g menggantikan x
(g o f)(x) = 2(3x-4)
(g o f)(x) = 6x-8



Syarat Fungsi Komposisi



Contoh Soal 2
Misal fungsi f dan g dinyatakan dalam pasangan terurut :
f : {(-1,4), (1,6), (3,3), (5,5)}
g : {(4,5), (5,1), (6,-1), (7,3)}
Tentukan :
a.    f o g                                     d.  (f o g) (2)
b.    g o f                                     e.  (g o f) (1)
c.    (f o g) (4)                             f.  (g o f) (4)

Jawab :
Pasangan terurut dari fungsi f dan g dapat digambarkan dengan diagram panah berikut ini
a.    (f o g) = {(4,5), (5,6), (6,4), (7,3)}


b.    (g o f) = {(-1,5), (1,-1), (3,3), (5,1)}


c.    (f o g) (4) = 5
d.    (f o g) (2) tidak didefinisikan
e.    (g o f) (1) = -1

Sifat-sifat Fungsi Komposisi

Fungsi komposisi memiliki beberapa sifat, diantaranya:

Tidak Komutatif
(g o f)(x) = (f o g)(x)

Asosiatif
(f o (g o h))(x) = ((f o g) o h)(x)]

Fungsi Identitas I(x) = x
(f o I)(x) = (I o f)(x) = f(x)


Cara Menentukan fungsi bila  fungsi komposisi dan fungsi yang lain diketahui  

Misalkan jika fungsi f dan fungsi komposisi (f o g) atau (g o f) telah diketahui maka kita dapat menentukan fungsi g. demikian juga sebaliknya.

Contoh Soal 3
Misal fungsi komposisi (f o g) (x) = -4x + 4 dan f (x) = 2x + 2.
Tentukan fungsi g (x).
Jawab :
   (f o g) (x)          = -4x + 4
      f (g (x))           = -4x + 4
2 (g (x)) + 2         = -4x + 4
        2 g (x)           = -4x + 2
           g (x)           =  -4x + 2
                                      2
           g (x)            = -2x + 1
Jadi fungsi g (x) = -2x + 1


Fungsi Invers

Apabila fungsi dari himpunan A ke B dinyatakan dengan f, maka invers dari fungsi f merupakan sebuah relasi dari himpunan A ke B. Sehingga, fungsi invers dari f : A -> B adalah f-1: B -> A. dapat disimpulkan bahwa daerah hasil dari f-1 (x) merupakan daerah asal bagi f(x) begitupun sebaliknya.

Cara menenukan fungsi invers bila fungsi f(x)telah diketahui:

Pertama
Ubah persamaan y =  f (x) menjadi bentuk x sebagai fungsi dari y

Kedua
Hasil perubahan bentuk x sebagai fungsi y itu dinamakan sebagai f-1(y)

Ketiga
Ubah y menjadi x [f-1(y) menjadi f-1(x)]


Contoh Soal:

Pembahasan Fungsi Komposisi dan Fungsi Invers

Demikian sedikit ulasan yang dapat kami saya uraikan seputar materi Fungsi Komposisi dan Fungsi Invers untuk menambah pengetahuan kalian mengenai materi matematika tersebut. mungkin pada kesempatan yang lain saya akan menambahkan beberapa contoh soal mengenai materi ini. jika merasa bingung atau memiliki pertanyaan, silahkan disampaikan melalui kolom komentar yang ada di bawah. sampai jumpa di materi matematika selanjutnya.

Materi Rumus Barisan dan Deret Geometri Lengkap

Januari 23, 2015 Add Comment
Materi Rumus Barisan dan Deret Geometri Lengkap
Rumus Barisan dan Deret Geometri - Ketika duduk di bangku SMA kalian akan memperoleh sebuah materi pelajaran matematika yang bernama Barisan dan Deret. Ada dua jenis Barisan dan Deret di dalam matematika. Yang pertama adalah Barisan dan Deret Aritmatika sementara yang kedua adalah Barisan dan Deret Geometri. Karena Rumus Matematika Dasar sudah pernah membahas Materi Barisan dan Deret Aritmatika, maka kali ini materi yang akan dibahas difokuskan kepada penjelasan mengenai definisi dan rumus-rumus yang digunakan dalam barisan dan deret geometri.

Materi Rumus Barisan dan Deret Geometri Lengkap

Di sini akan dijelaskan konsep dan rumus penyelesaian untuk Barisan dan deret Geometri, kemudian diberikan juga beberapa contoh soal dan penjelasan mengenai bagaimana cara menyelesaikan soal-soal tersebut dengan menggunakan rumus-rumus yang telah dijelaskan. So, simak materinya dengan baik, ya!


Pengertian dan Rumus Barisan Geometri

Barisan Geometri dapat didefinisikan sebagai barisan yang tiap-tiap sukunya didapatkan dari hasil perkalian suku sebelumnya dengan sebuah konstanta tertentu.

Contoh Barisan Geometri

untuk lebih memahami apa yang dimaksud dengan barisan geometri perhatikan contoh berikut:

3, 9, 27 , 81, 243, ...

barisan di atas adalah contoh barisan geometri dimana setiap suku pada barisan tersebut merupakan hasil dari perkalian suku sebelumnya dengan konstanta 3. maka bisa disimpulkan bahwa rasio pada barisan di atas adalah 3. rasio pada suatu barisan dapat dirumuskan menjadi:

r = ak+1/ak

dimana ak adalah sembarang suku dari barisan geometri yang ada. sementara ak+1 adalah suku selanjutnya setelah ak.

untuk menentukan suku ke-n dari sebuah barisan geometri, kita dapat menggunakan rumus:

Un = arn-1

dimana a merupakan suku awal dan r adalah nilai rasio dari sebuah barisan geometri.

Mari kita pelajari penggunaan rumus-rumus barisan geometri di atas dalam menyelesaikan soal:


Contoh Soal dan Pembahasan Barisan Geometri

Contoh Soal 1
Sebuah Bakteri mampu melakukan pembelahan diri menjadi 4 setiap 12 menit. berapakah jumlah bakteri yang ada setelah 1 jam apabila sebelumnya terdapat 3 buah bakteri?

Penyelesaian:
a = 3
r = 4
n = 1 jam/12 menit = 60/12 = 5

Masukkan ke dalam rumus:
Un= arn-1
U5= 3 x 45-1
U5= 3 x 256 = 768 bakteri


Pengertian dan Rumus deret Geometri

Deret geometri dapat diartikan sebagai jumlah dari n suku pertama pada sebuah barisan geometri. apabila suku ke-n dari suatu barisan geometri digambarkan dengan rumus: an = a1rn-1, maka deret geometrinya dapat dijabarkan menjadi:

Sn = a1 + a1r + a1r2+ a1r3 + ... + a1rn-1

Apabila kita mengalikan deret geometri di atas dengan -r, lalu kita jumlahkan hasilnya dengan deret aslinya, maka kita akan memperoleh:

Materi Rumus Barisan dan Deret Geometri Lengkap

Setelah diperoleh Sn - rSn = a1 - a1rnmaka kita dapat mengetahui nilai dari suku n pertama dengan cara berikut ini:

Materi Rumus Barisan dan Deret Geometri Lengkap

Berdasarkan kepada hasil perhitungan di atas, maka dapat disimpulkan bahwa rumus jumlan n suku pertama pada sebuah barisan geometri adalah:

Materi Rumus Barisan dan Deret Geometri Lengkap

Perhatikan cara menggunakan rumus tersebut pada contoh soal di bawah ini:


Contoh Soal Deret Geometri


Contoh Soal 2
Tentukanlah jumlah 8 suku pertama dari barisan geometri 2, 8, 32, ...

Pembahasan:
a = 2
r = 4
n = 8

Sn = a  (1-rn) / (1-r)
Sn = 2  (1-48) / (1-4)
Sn = 2  (1-65536)/ (-3)
Sn = 2  (-65535)/ (-3)
Sn = 2 x 21845
Sn = 43690


Inilah akhir dari pembahasan Materi Rumus Barisan dan Deret Geometri Lengkap . Terimakasih telah membaca materi ini sampai selesai dan semoga kalian dapat menyerap ilmu dari materi yang dipaparkan di atas. Mohon maaf apabila ada kesalahan di dalam perhitungan angka pada contoh-contoh soal di atas.

Pengertian, Rumus, dan Contoh Bilangan Pangkat Pecahan

Januari 22, 2015 Add Comment
Pengertian, Rumus,  dan Contoh Bilangan Pangkat Pecahan
Bilangan Pangkat Pecahan - Sebelum mempelajari bilangan berpangkat pecahan, kalian harus memahami terlebih dahulu mengenai Pengertian,Operasi, Rumus dan Sifat-sifat Bilangan Berpangkat. Pada bilangan berpangkat positif, an dapat diartikan sebagai perkalian a secara berulang sebanyak n. Sebagai contoh, 52 = 5 x 5. lalu bagaimana untuk 51/2? Ada cara-cara tersendiri untuk menyelesaikan bentuk bilangan pangkat pecahan. Rumus Matika Dasar akan mencoba menjelaskannya kepada kalian di dalam materi kali ini. Nah, agar kalian bisa memahami konsep bilangan pangkat pecahan, simak dengan cermat penjelasan yang diberikan di bawah ini.

Pengertian, Rumus,  dan Contoh Bilangan Pangkat Pecahan

Penjelasan Materi Pengertian, Rumus,  dan Contoh Bilangan Pangkat Pecahan

Kita misalkan saja 16a = 4 jika 16 dipangkatkan dengan a hasilnya adalah 4, maka kita bisa mencari nilai a:

16a = 4
(42)a = 41
42a = 41
2a = 1
a = ½

Maka dapat kita simpulkan bahwa 161/2 = 4. Karena √16 = 4 maka dapat kita disimpulkan bahwa √16 = 161/2

Sekarang kita coba lagi dengan contoh yang lain, misalnya 216x = 6 mari kita cari nilai x nya.

216x= 6
(63)x= 61
63x= 61
3x= 61
x = 1/3

maka 2161/3 = 6
atau 3√216 = 6

Dari 2 contoh penjelasan di atas, maka bilangan berpangkat sederhana dapat kita gambarkan menjadi:

am/n = nam

Dengan syarat dengan a ≥ 0 dimana m dan n merupakan bilangan bulat positif.


Cara Menyelesaikan Soal Bilangan Berpangkat

Ada beberapa cara yang bisa kalian coba untuk menyelesaikan soal-soal mengenai bilangan berpangkat, diantaranya:

Mengubahnya menjadi Operasi Akar
Untuk mengubah bilangan pangkat pecahan menjadi akar, dapat dipergunakan rumus berikut:

am/n = a1/n x m = (a1/n)m

Misalkan kita ingin menyelesaikan bilangan 272/3


272/3 = 271/3x2 = (271/3)2 = (3√27)2= 32 = 9


Mengubah Bilangan Pokok Menjadi Bilangan Yang Berpangkat Sama Dengan Penyebut Pada Pangkat Pecahan
Dengan cara ini kita bisa menyelesaikan soal bilangan berpangkat pecahan tanpa harus mengubahnya dahulu ke dalam operasi akar. Perhatikan contoh berikut:

43/2= (22)3/2 = 22x3/2 = 23 = 8

272/3= (33)2/3 = 33x2/3 = 32 = 9


Untuk memperdalam pemahaman kalian mengenai konsep bilangan pangkat pecahan yang telah dijabarkan di atas, mari kita simak beberapa contoh soal dan pembahasan berikut ini:


Contoh Soal dan Pembahasan Bilangan Pangkat Pecahan

Contoh Soal 1
Coba selesaikan beberapa bilangan berpangkat pecahan tersebut menjadi bentuk akar:
a. 51/2
b. 63/2
c. 127/2

Penyelesaian:
a. 51/2= √5
b. 63/2= √63
c. 127/2= √127


Contoh Soal 2
Sederhanakanlah bentuk bentuk pecahan di bawah ini:
a. 65/2x 6 3/2
b. 31/2 x 31/2
c. (45/2)3/5

Penyelesaian:
a. 65/2x 6 3/2 = 6(5/2)+(3/2) = 68/2 =64 = 1296
b. 31/2 x 31/2 = 3(1/2)+(1/2) = 31 = 3
c. (45/2)3/5= 4(5/2 x 3/5) = 415/10 = 43/2


Sekian pembahasan Pengertian, Rumus,  dan Contoh Bilangan Pangkat Pecahan mohon maaf apabila terjadi keslahan di dalam penguraian materi dan perhitungan pada pembahasan soal.