Konversi Satuan Pengukuran Waktu Matematika SD Lengkap

Januari 09, 2015 Add Comment
Konversi Satuan Pengukuran Waktu Matematika SD Lengkap
Satuan Pengukuran Waktu - Di dalam kehidupan sehari-hari pasti kalian sering mendengar dan menggunakan istilah detik, menit, jam, hari, minggu, bulan, dan tahun. Di dalam pelajaran matematika, istilah-istilah tersebut digunakan sebagai satuan pengukuran waktu. Artinya setiap kata-kata tersebut mewakili waktu-waktu tertentu. Namun tahukah kalian bahwa satuan waktu dalam matematika tidak hanya itu saja? Ada beberapa istilah lainnya yang mungkin belum kalian ketahui.

Konversi Satuan Pengukuran Waktu Matematika SD Lengkap

Dengan membaca materi ini, kalian akan mengetahui beragam istilah atau satuan pengukuran waktu secara lengkap. Di sini rumus matematika dasar juga memberikan beberapa contoh soal beserta cara menyelesaikannya agar kalian bisa semakin mahir dalam memahami materi seputar satuan wakti di dalam matematika. Mari kita baca dan perhatikan bersama materinya sebagai berikut:

Daftar Konversi Satuan Pengukuran Waktu dalam Matematika


1 menit
60 detik
1 jam
60 menit
1 jam
3600 detik
1 hari
24 jam
1 minggu
7 hari
1 bulan
30 hari
1 bulan
4 minggu
1 tahun
52 minggu
1 tahun
12 bulan
1 lustrum
5 tahun
1 windu
8 tahun
1 dasa warsa
10 tahun
1 abad
100 tahun

Jumlah hari pada masing-masing bulan


Bulan
Jumlah hari
Januari
31
Februari
28 atau 29
Maret
31
April
30
Mei
31
Juni
30
Juli
31
Agustus
31
September
30
Oktober
31
November
30
Desember
31

Untuk bulan februari, tanggal 29 hanya akan muncul pada tahun kabisat (tahun yang jumlah keseluruhan harinya ada 366)

Contoh Soal Pengukuran Satuan Waktu dan Pembahasannya

Contoh Soal 1
Andi menaiki sebuah bus dari Jakarta menuju Bandung pada pukul 07.30 lama perjalanan yang ditempuh oleh bus tersebut adalah 2 jam 35 menit. Maka, pukul berapakah Andi tiba di Bandung?

Penyelesaian:
Andi berangkat menaiki bus pukul = 07.30
Lama perjalanan = 2 jam 35 menit

Tambahkan langsung =  07.30
  2.35 +
09.65

Karena 1 jam hanya 60 menit, maka 09.65 harus dirubah menjadi 10.05.
Maka, Andi tiba di Bandung pada pukul 10.05


Contoh Soal 2
Pada tahun 2005, usia dari Amir adalah 1/4 dari usia Ibunya. Apabila ibunya Amir lahir pada tahun 1969 maka pada tahun berapakah Amir dilahirkan?

Penyelesaian:
Ibu Amir lahir pada tahun 1969 maka pada tahun 2005 usianya adalah = 2005 - 1969 = 36 tahun
Usia amir adalah 1/4 dari usia ibunya, maka usia Amir = 1/4 x 36 = 9 tahun
Pada tahun 2005 usia Amir adalah 9 tahun, maka Amir dilahirkan pada tahun = 2005 - 9 = 1996


Contoh Soal 3
12 bulan + 2 dasawarsa - 1 windu = ..... Tahun

Penyelesaian:
Mari kita sesuaikan semuanya dalam satuan tahun

12 bulan = 1 tahun
2 dasawarsa = 20 tahun
1 windu = 8 tahun

Maka: 1 tahun + 20 tahun - 8 tahun = 13 tahun


Contoh Soal 4
3 jam + 18000 detik + 240 menit = ....jam

Penyelesaian:
Kita ubah dulu semuanya menjadi satuan jam.
18000 detik = 18000 : 3600 = 5 jam
240 menit = 250 : 60 = 4 jam

Maka: 3 jam + 4 jam + 5 jam = 12 jam


Inilah akhir dari pembahasan materi Konversi Satuan Pengukuran Waktu Matematika SD Lengkap. Semoga sekarang kalian sudah memahami dengan baik berbagai macam satuan pengukuran wakti dalam matematika dan dapat memahami bagaimana cara mengerjakan soal setelah mengamati contoh-contoh soal dan cara penyelesaian yang dijelaskan di atas.




Matematika SD Kelas 6 : Cara Menentukan dan Membuat Denah Letak Benda atau Tempat

Januari 08, 2015 Add Comment
Matematika SD Kelas 6 : Cara Menentukan dan Membuat Denah Letak Benda atau Tempat
Membuat Denah Letak Benda atau Tempat - Untuk bisa menentukan suatu denah letak benda, kalian terlebih dahulu harus memahami konsep skala dan perbandingan. Kemudian, ketika membaca denah kalian harus memperhatikan hal yang paling utama yaitu penunjuk arah. Penunjuk arah pada denah biasanya digambarkan dengan bentuk panah kemudian ada huruf U di bagian atasnya yang menyatakan arah utara. Biasanya juga diberi huruf S pada bagian bawah panah untuk menunjukkan arah selatan. Perlu kalian ingat bahwa ketika kita menghadap ke arah utara dan merentangkan tangan, maka tangan kanan kita akan menunjuk arah timur sementara tangan kiri akan menunjuk arah barat.

Cara Menentukan dan Membuat Denah Letak Benda atau Tempat


Di bangku kelas 6 kalian akan mendapatkan materi mengenai cara membuat dan menentukan denah letak benda. Oleh karenanya, di sini rumus matematikadasar akan memberikan sedikit oengetahuan kepada kalian mengenai materi tersebut. semoga saja bisa mempermudah kalian untuk memahami materi yang diajarkan oleh guru kalian di sekolah.


Cara Mudah Menentukan dan Membuat Denah Letak Benda 



Cara Membuat Denah Letak Benda atau Tempat

Seperti yang sudah dijelaskan di atas, untuk menggambar sebuah denah kita harus menentukan arah yang sesuai. Pertama-tama tentukan arah utarakarena biasanya arah utara yang menentukan posisi dari suatu denah. Arah utara digambarkan pada posisi atas. Coba perhatikan gambar di bawah ini:

Cara Menentukan dan Membuat Denah Letak Benda atau Tempat

Dari gambar denah di atas kalian bisa mengetahui bahwa:

Toko buku berada di sebelah selatan jalan bukit besar
Toko sandang berada di sebelah selatan jalan sumatra dan di sebelah barat jalan pramuka
Masjid al-ikhlas berada di sebelah barat jalan darmapala dan di sebelah utara jalan sumatra
Puskesmas berada di sebelah timur toko buku
Kantor pos berada di sebelah utara SD Harapan
Dari jalan sumatra ke puskesmas kita harus berjalan ke arah timur
Dari jalan pramuka ke lapangan kita harus berjalan ke arah utara


Menentukan Letak Benda atau Tempat dari Denah atau Peta yang Diberikan


Menentukan Letak Tempat atau Benda dari Denah

Amatilah gambar di bawah ini:

Cara Menentukan dan Membuat Denah Letak Benda atau Tempat


Gambar di atas adalah peta perjalanan wisata dari anak kelas 6 SDN 1 Surabaya. Mereka melakukan perjalanan dari Ponorogo sampai ke objek wisata Goa gong. Dari peta diatas kita dapat mengetahui lokasi dari desa-desa yang mereka lewati. Cara membacanya adalah dengan melihat letak titik yang menjadi lokasi desa tersebut. Perhatikan ke arah kiri, pada angka berapa titik tersebut berada, kemudian lihat ke arah atas, titik tersebut berada pada huruf apa. Maka, lokasi desa-desa tersebut dapat dituliskan seperti ini:

Kota Ponorogo terletak di (2,O)
Desa Gemaharjo terletak di (4,N)
Desa Tegalombo terletak di (6,M)
Desa Arjosari terletak di (8,M)
Kota Pacitan terletak di (11,L)
Desa Pringkuku terletak di (9,I)
Desa Punung terletak di (8,F)
Goa Gong terletak di (10, E)


Menentukan Letak Tempat atau Benda dari Peta


Letak atau lokasi dari suatu tempat terkadang juga bisa kita tentukan dengan melihat peta. Posisi suatu tempat pada peta biasanya dituliskan dengan merujuk kepada garis bujur dan garis lintang. Coba perhatikan contoh peta ini:

Cara Menentukan dan Membuat Denah Letak Benda atau Tempat


Pada peta di atas, garis yang tegak lurus mewakilli garis bujur, sementara garis yang mendatar mewakili garis lintang. Sehingga letak tiap kota yang ada dalam peta tersebut dapat ditulskan menjadi:

Kota Cilegon terletak di 105,50 BT dan 6,50 LS
KOta Jakarta terletak di 1070 BT dan 60 LS
KOta Bandung terletak di 1080 BT dan 70 LS
Kota Semarang terletak di 110,80 BT dan 6,20 LS
Kota Yogyakarta terletak di 1110 BT dan 80 LS
Kota Surabaya terletak di 112,90 BT dan 7,10 LS

Sekian penjelasan materi matematika kelas 6 SD tentang Cara Menentukan dan Membuat Denah Letak Benda atau Tempat. Selanjutnya kalian bisa mempelajari Pengertian, Rumus, dan Sistem Koordinat Kartesius SD kelas 6


Cara Mengubah Pecahan Biasa Menjadi Pecahan Campuran dan Sebaliknya

Januari 07, 2015 Add Comment
Cara Mengubah Pecahan Biasa Menjadi Pecahan Campuran dan Sebaliknya
Mengubah Pecahan Biasa Menjadi Pecahan Campuran - Apakah kalian sudah mengetahui apa yang disebut dengan bilangan pecahan campuran? Bilangan pecahan campuran adalah bilangan pecahan yang merupakan gabungan dari bilangan bulat dengan bilangan pecahan. Karena sebelumnya telah dibahas materi Cara Mengubah Pecahan Biasa keDalam Bentuk Persen atau Desimal kurang afdhol rasanya jika tidak memberikan penjelasan materi tentang cara mengubah bilangan pecahan biasa menjadi bilangan pecahan campuran. Oleh karenanya rumus matematika dasar khusus memberikan penjelasan materi mengenai hal tersebut agar kalian semua lebih mahir dalam melakukan operasi hitung matematika yang menggunakan bilangan pecahan.

Cara Mengubah Pecahan Biasa Menjadi Pecahan Campuran dan Sebaliknya

Cara Mudah Mengubah Pecahan Biasa Menjadi Pecahan Campuran

Ada beberapa langkah atau cara yang dapat kalian coba untuk mengubah bilangan pecahan biasa menjadi pecahan campuran, berikut penjelasannya:

Cara Pertama

Kalian harus mencari hasil kelipatan dari bilangan penyebut yang mendekati angka pembilang. Misalkan ketika kalian akan mengubah pecahan 64/5 maka kita cxari dulu kelipatan dari angka 5 yang mendekati 64 tetapi tidak boleh lebih dari angka itu. Kelipatan 5 yang terdekat dengan 64 adalah 60, maka:

64/5 = 60/5 + 4/5

64/5 = 12 + 4/5

64/5 = 12 4/5


Cara Kedua

Selain cara di atas, ada satu cara lagi yang bisa kalian gunakan untuk mengubah pecahan biasa ke pecahan campuran yaitu dengan membagi pembilang dengan penyebut kemudian mencari sisanya. Kemudian sisa pembagian tersebut dituliskan dalam bentuk pecahan dengan penyebut yang sama. Kita ambil contoh dari soal di atas, 64/5. Karena sulit untuk membagi 64 dengan 5, maka kita bagikan dulu 60 dengan 5. Kemudian sisanya (4) kita tulis dalam bentuk pecahan seperti di bawah ini:

64/5 = 12 + 4/5

64/5 = 12 4/5

 Cara Mudah Mengubah Pecahan Campuran Menjadi Pecahan Biasa


Mengubah bilangan pecahan campuran menjadi bilangan pecahan biasa caranya lebih mudah karena kita cukup mengalikan bilangan bulat yang ada dengan penyebutkemudian ditambahkan dengan pembilang. Atau untuk lebih mudahnya kalian bisa melihat rumus di bawah ini:

Cara Mengubah Pecahan Biasa Menjadi Pecahan Campuran dan Sebaliknya


Contoh penggunaan rumus diatas:

Cara Mengubah Pecahan Biasa Menjadi Pecahan Campuran dan Sebaliknya


Nah, jadi begitulah kira-kira Cara Mengubah Pecahan Biasa Menjadi Pecahan Campuran. Apakah kalian sudah paham? Jika belum paham coba kalian baca lagi penjelasan di atas kemudian perhatikan contoh soal yang diberikan serta pahami langkah-langkah yang dilakukan untuk menyelesaikan soal tersebut.


Gambar Jaring Jaring Bangun Ruang Lengkap

Januari 07, 2015 Add Comment
Gambar Jaring Jaring Bangun Ruang Lengkap
Jaring-Jaring Bangun Ruang - Tahukah kalian apabila sebuah bangun ruang kita belah kemudian masing-masing sisinya kita gambarkan mendatar maka akan menghasilkan gambar yang disebut dengan jaring-jaring bangun ruang. Setiap bangun ruang tentu akan memiliki bentuk jaring-jaring yang berbeda bergantung kepada bentuk dari sisi-sisi yang ada pada bangun ruang tersebut. Nah, di sini rumus matematika dasar akan memberikan sedikit penjelasan mengenai jaring-jaring bangun ruang kemudian juga akan disertakan gambarnya untuk masing-masing bangun ruang mulai dari kubus, balok, tabung, kerucut, prisma, dan juga limas. Yuk mari sama-sama kita lihat materinya!


Kumpulan Gambar Jaring-Jaring Bangun Ruang Lengkap



Kubus

Kubus merupakan sebuah bangun ruang yang terbentuk oleh enam buah sisi yang saling berbatasan dimana tiap sisi tersebut berbentuk persegi dengan ukuran yang sama besar. Sehingga apabila kita membelah sebuah kubus kemudian meletakkannya pada posisi mendatar akan diperoleh jaring-jaring kubus yang merupakan susunan dari enam buah persegi seperti terlihat pada gambar di bawah ini:

Gambar Jaring Jaring Bangun Ruang Lengkap

Balok

Sama halnya seperti kubus, balok juga terdiri dari enam buah sisi akan tetapi ukuran sisi pada balok berbeda. Ada 3 pasang sisi yang memiliki ukuran sama. Sehingga jika digambarkan, jaring-jaring dari sebuah balok akan menjadi seperti ini:

Gambar Jaring Jaring Bangun Ruang Lengkap

Prisma Segitiga

Berbeda dengan balok dan kubus, pada bangun ruang prisma segitiga ada dua buah sisi yang bentuknya berupa segitiga. Sehingga apabila digambarkan secara mendatar, jaring-jaring pada prisma segitiga akan terdiri dari dua buah segitiga dan tiga buah persegi atau persegi panjang.

Gambar Jaring Jaring Bangun Ruang Lengkap


Prisma Segi Lima

Untuk jaring-jaring prisma segilima, jumlah persegi atau persegi panjang  yang muncul pada gambar akan lebih banyak. Jaring-jaringnya dibentuk oleh sebuah segilima dan lima buah persegi ataupun persegi panjang yang berderet.

Gambar Jaring Jaring Bangun Ruang Lengkap

Prisma Segi Enam

hampir sama dengan prisma segilima, hanya saja jaring-jaringnya akan terdiri dari satu buah bangun datar bersegi lima dan enam buah persegi atau persegi panjang yang berjajar. ini dia gambarnya:

Gambar Jaring Jaring Bangun Ruang Lengkap


Tabung

Untuk bangun ruang tabung gambar jaring-jaringnya cukup sederhana karena tabung hanya terdiri dari dua buah lingkaran yang sama besar sebagai tutup dan alasnya serta sebuah selimut yang jika dipotong akan membentuk sebuah persegi panjang. Gambar jaring-jaring tabung adalah sebagai berikut:

Gambar Jaring Jaring Bangun Ruang Lengkap

Kerucut

Kerucut memiliki jaring-jaring yang lebih sederhana lagi. Hanya terdiri ari sebuah segitiga yang memiliki alas berbentuk lengkungan, kemudian pada bagian bawah terdapat sebuah lingkaran yang menjadi alas kerucut. Berikut gambar jaring-jaring kerucut:

Gambar Jaring Jaring Bangun Ruang Lengkap

Limas Segitiga

Karena limas segitiga dibentuk oleh empat buah sisi yang semuanya berbentuk segitiga, maka jaring-jaringnya akan terdiri dari empat buah segitiga seperti pada gambar berikut ini:

Gambar Jaring Jaring Bangun Ruang Lengkap

Limas Segi Empat

Berbeda dengan limas segitiga, untuk limas segi empat, gambar jaring-jaringnya berupa sebuah persegi atau persegi panjang  yang pada tiap sisinya berbatasan dengan sisi berbentuk segitiga seperti terlihat pada gambar ini:

Gambar Jaring Jaring Bangun Ruang Lengkap

Limas Segi Lima

limas segilima terbentuk oleh sebuah alas berbentuk segilima dimana pada tiap-tiap sisinya berbatasan dengan 5 buah segitiga. maka jaring-jaring dari bangun ruang limas segilima akan tampak seperti sebuah bintang.

Gambar Jaring Jaring Bangun Ruang Lengkap

Bola

Untuk bagun ruang bola kita tidak bisa membuat jaring-jaringnya karena bentuk lenngkung 3 dimensi pada bola tidak dapat diubah ke dalam bentuk datar atau bentuk 2 dimensi secara sempurna, maka tidak ada gambar jaring-jaring untuk bangun ruang bola.



Demikian penjelasan singkat mengenai jarring-jaring dari setiap bangun ruang serta Gambar Jaring-Jaring Bangun Ruang Lengkap yang dapat kalian cermati dan hafalkan karena biasanya pada ujian nasional akan muncul soal-soal yang melampirkan gambar jarring-jaringd ari sebuah bangun ruang. Untuk mempelajari lebih jauh mengenai bangun ruang kalian bisa membaca Materi Ciri dan Sifat-sifat Bangun Ruang

Cara Mengubah Pecahan Biasa ke Dalam Bentuk Persen atau Desimal

Januari 07, 2015 Add Comment
Cara Mengubah Pecahan Biasa ke Dalam Bentuk Persen atau Desimal
Mengubah Pecahan Biasa ke Bentuk Persen dan Desimal - Apabila sebelumnya saya telah menyampaikan sebuah materi yang berkenaan dengan operasi hitung pada bilangan pecahan maka untuk pengetahuan tambahan bagi kalian semua di sini dihadirkan lagi materi tentang pecahan dengan topik pembahasan yang berbeda. Topik yang akan dibahas oleh rumus matematika dasar pada postingan terbaru ini adalah tentang cara mengubah bentuh pecahan biasa menjadi bentuk persen ataupun bentuk desimal. 

Cara Mengubah Pecahan Biasa ke Bentuk Persen dan Desimal dan Sebaliknya


Mungkin kalian pernah pergi ke pusat perbelanjaan dan banyak toko-toko yang memasang diskon untuk barang dagangan mereka. Biasanya diskon-diskon tersebut ditulis dalam bentuk persen (%). Sebenarnya angka-angka persen tersebut termasuk ke dalam bilangan pecahan. Untuk memahaminya lebih lanjut maka mari kita pelajari bersama di dalam materi berikut ini:


Cara Mudah Mengubah Pecahan Biasa ke Dalam Bentuk Persen dan Desimal


Cara Mengubah Pecahan Biasa Menjadi Persen

Untuk mengubah suatu bilangan pecahan biasa menjadi persen adalah dengan mengubah penyebut yang ada menjadi 100. Apabila penyebut harus dikalikan dengan 5 agar bisa menjadi 100, maka angka pembilangnya pun harus dikalikan dengan 5. Sebagai contoh perhatikan perhitungan di bawah ini:

1/2 = 50/100 = 50%

Untuk mengubah pembilangnya menjadi 100 maka 2 harus dikalikan dengan 50, sehingga angka pembilang 1 juga harus dikalikan dengan 50, sehingga hasil akhirnya adalah 50/100 atau 50%

Mengapa penyebutnya harus diubah menjadi seratus? Karena sebenarnya persen adalah perseratus artinya setiap 1% mewakili 1/100.


Cara Mengubah Persen Menjadi Pecahan Biasa

Mengubah bentuk persen menjadi pecahan biasa bisa kalian lakukan dengan mengubah bentuknya menuju pecahan per seratus. Karena 1% adlah 1/100 maka sangat mudah untuk kita mengubah bilangan persen menjadi pecahan, misalnya 13% berarti bentuk pecahannya adalah 13/100. Akan tetapi dalam beberapa soal terkadang kita harus menyederhanakan bentuk pecahan yang dihasilkan, contohnya:

80% = 80/100 = 8/10

Cara menyederhanakan pecahan adalah dengan mencari angka yang bisa sama-sama membagi pembilang dan penyebut. Pada contoh diatas angka yang bisa membagi 80 dan 100 adalah 10, sehingga hasilnya adalah 8/10. Perhatikan contoh lainnya di bawah ini:

75% = 75/100 = 3/4

Angka yang sama-sama bisa membagi 75 dan 100 adalah 25 sehingga hasilnya adalah 3/4.

Bagaimana, sudah paham? Jika sudah paham mari kita lanjutkan materi selanjutnya yaitu tentang cara mengubah pecahan biasa menjadi bilangan desimal dan sebaliknya.


Cara Mengubah Pecahan Menjadi Bentuk Desimal

Untuk mengubah pecahan biasa agar menjadi bentuk desimal adalah dengan membagi pembilang (angka di atas) dengan penyebut (angka di bawah)
Contohnya:

1/4 = 1 : 4 = 0,25
4/8 = 4 : 8 = 0,5


Cara Mengubah Bilangan Desimal ke Dalam Bentuk Pecahan Biasa

Cara mengubah bilangan desimal menjadi pecahan biasa sebenarnya agak rumit. Tetapi jika kalian perhatikan penjelasan di bawah ini dengan baik pasti kalian akan bisa memahaminya:

Perhatikan jumlah angka yang ada di belakang koma. Apabila ada satu angka di belakang koma, berarti untuk mengubahnya menjadi pecahan letakkan angka yang ada di belakang koma tersebut menjadi pembilang kemudian untuk penyebutnya gunakan angka 10. Contoh:

0, 5 = 5/10 = 1/2

Jika angka dibelakang koma ada dua maka gunakan dua angka tersebut sebagai pembilang kemudian untuk penyebut gunakan angka 100. Contohnya:

0, 15 = 15/100 = 3/20

Akan tetapi bila dua angka yang ada dibelakang koma diawali dengan angka nola, maka cukup gunakan angka yang paling belakang sebagai pembilang dan angka 100 sebagai penyebut. Contoh:

0, 05 = 5/100 = 1/20

Jadi, untuk mengubah bilangan desimal menjadi pecahan, perhatikan jumlah angka yang ada di belakang koma, 1 angka (per sepuluh), dua angka (per seratus), tiga angka (per seribu) dan seterusnya.



Itulah cara-cara sederhana yang bisa kalian coba untuk Mengubah Pecahan Biasa ke Bentuk Persen dan Desimal dan Sebaliknya. Semoga kalian dapat memahami cara-cara yang diajarkan di atas.

Rumus - Rumus Cepat Trigonometri Matematika

Januari 02, 2015 Add Comment
Rumus - Rumus Cepat Trigonometri Matematika


Rumus Trigonometri
Berikut ini akan kami berikan rumus-rumus dasar trigonometri yang meliputi rumus Jumlah dan selisih sudut, rumus sudut rangkap, rumus jumlah dan selisih sinus dan kosinus, perkalian sinus dan kosinus.

1. Rumus jumlah dan selisih dua sudut
a.  sin (a + b) = sin a cos b + cos a sin b
b.  sin (a - b) = sin a cos b - cos a sin b
c.  cos (a + b) = cos a cos b - sin a sin b
d.  cos (a - b) = cos a cos b + sin a sin b
e.  tan (a + b) = (tan a + tan b) / (1- tan a tan b)
f.   tan (a - b) = (tan a - tan b) / (1 + tan a tan b)

2  Rumus Sudut Rangkap
a.  sin 2a = 2 sin a sin b
b. Cos 2a = cos 2a – sin 2a
    Cos 2a = 1 – 2sin 2a


    Cos 2a = 2cos 2a – 1
c.  Tan 2a = 2tan a/(1 - tan 2a)

3  Rumus  Jumlah dan Selisih Sinus dan Kosinus
a.  Sin A + sin B = 2 sin (A+B)/2  cos (A-B)/2
b.  Sin A - sin B = 2 cos (A+B)/2  sin (A-B)/2
c.  Cos A + cos B = 2 cos (A+B)/2  cos (A-B)/2
d.  Cos A - cos B = -2 sin (A+B)/2  sin (A-B)/2

4  Rumus Perkalian Sinus dan Kosinus
a.  2 sin a cos b = sin (a + b) + sin (a - b)
b.  2 cos a sin b = sin (a + b) - sin (a - b)
c.  2 cos a cos b = cos (a + b) + cos ( a - b)
d.  -2 sin a sin b = cos (a + b) - cos ( a - b)

Demikianlah rumus-rumus terigonometri yang berkaitan dengan jumlah dan selisih dua sudut, sudut rangkap dan jumlah dan selisih sinus dan kosinus.